Fakta Unik Mengenai Kebiasaan dan Budaya Orang Prancis

Fakta Unik Mengenai Kebiasaan dan Budaya Orang Prancis – Berada di Eropa Barat, Prancis berbatasan langsung dengan Belgia, Swiss, Italia, Spanyol, Jerman, dan Luxembourg. Selain terkenal romantis, Prancis pun merupakan rumah bagi salah satu kiblat mode dunia, yaitu Paris. Tidak heran, sejumlah brand fashion ternama dunia lahir di Paris yang merupakan ibu kota Prancis, misalnya saja Chanel.

Prancis merupakan yang termasuk salah satu negara tertua di dunia. Negara Prancis juga dijadikan contoh dunia dalam berbagai aspek budaya. Budaya serta kebiasaan orang-orang Prancis memang terkenal hingga mancanegara. www.americannamedaycalendar.com

Semacam apa budaya dan kebiasaan orang Prancis ini? Simak fakta-fakta uniknya berikut ini.

– Memakan Roti

Fakta Unik Mengenai Kebiasaan dan Budaya Orang Prancis

Orang Prancis begitu menyukai roti Baguette, dan mereka sering mengakui ini tanpa ragu. Begitu besar cintanya mereka dengan roti ini, tidaklah mengherankan kalau sore sepulang kerja kita akan melihat mereka berjalan dengan satu dengan dua roti Baguette di tangan, dengan sebagian kecil sudah terlebih dahulu digigit. slot online

Roti Baguette telah ada sejak tahun 1800-an. Semenjak saat itu, roti ini kerap dihubungkan dengan salah satu kebudayaan Prancis. Inilah mengapa nama lain dari roti Baguette adalah roti Prancis. Memakan roti tersebut pun hal yang lain lagi.

Mereka tak bakal dengan langsung melahap roti tersebut, namun mereka biasanya akan menyobek sebagian kecil dari roti tersebut dengan tangan mereka untuk dilahap, dan mengulangi proses tersebut sampai roti tersebut habis. Mereka juga mempersiapkan roti di atas meja dan bukan di atas piring. Berbicara mengenai piring, kalau kamu makan makanan dengan saus lezat, kebiasaan orang Perancis adalah menyobek sepotong roti dan mencampurnya dengan saus tersebut sebagai makanan penutupmu.

– Little Gourmands

Para anak kecil yang menikmati burger, hotdog, chicken fingers, and gorengan lainnya di belahan negara lain di dunia bukanlah fenomena baru. Tetapi di Perancis, kita akan lebih sering melihat anak-anak memakan makanan ‘orang dewasa.’ Anak-anak yang beruntung di negara ini dapat mencicip berbagai macam makanan, yang membantu mereka untuk mengapresiasi makanan yang enak-enak dari usia dini.

Indera yang bagian perasa mereka, yang masih muda terekspos ke berbagai macam rasa, yang mungkin merupakan asal muasal mengapa masakan Prancis sekarang telah berevolusi menjadi masakan yang kita kenal sekarang—yang merupakan salah satu masakan terenak di dunia.

– Gaya Hidup yang Sopan

Bayangkanlah: Seorang wanita baru saja mau melangkah keluar kafe dan seorang pria yang tidak ia kenal membantunya mengenakan jaketnya dan membukakan pintu untuknya. Pada Amerika, wanita ini mungkin akan disebut seksis dan justru dipermalukan. Akan tetapi di Prancis, ini tidak akan dianggap seksis dan justru dianggap sebagai etika orang Prancis. Untuk melakukan penolakan terhadap perlakuan semacam ini justru akan dianggap tidak sopan di Prancis.

– Romantis

Prancis kerap kali disebut negara romantis. Hal tersebut bukanlah julukan semata, namun ada cerita di baliknya. Dari sebuah sumber, dari zaman dulu, orang-orang di sana suka menulis surat kepada kekasihnya atau mengekspresikan dengan lukisan dan karya seni lain. Kebiasaan ini tetap bertahan sampai sekarang.

Melalui karya seni itu juga, sampai sekarang ada banyak festival seni di Prancis. Yang bila ditotal, jumlahnya mencapai 4.000 event tiap tahun. Serta festivalnya pun, tak jauh dari tema ‘cinta’. Belum lagi berbagai panorama alam di Prancis yang sungguh indah benar-benar menawarkan pengalaman romantis.

Keromantisan para orang Prancis ini sudah menjadi kebiasaan. Di Prancis, istilah ‘ladies first’ benar-benar dilakukan, dan bukan hanya perkataan.

– Aura Negatif

Entah kenapa, tapi orang-orang Perancis biasanya memiliki aura yang cukup negatif. Contohnya saja, ketika kita mengajukan proposal proyek, harus bersiap-siap menghadapi analisa-analisa dari para audiens yang akan menjabarkan resiko-resiko yang ada dan juga masalah-masalah yang akan dihadapi dengan proyek-proyek yang kita ajukan. Contoh lainnya yaitu apabila kita mendapat nilai A- di dalam tes, siap-siaplah mendapat pertanyaan: “Mengapa bukan A+?” alih-alih mendapat tepukan apresiasi di bahumu.

Alasannya yaitu dikarenakan orang Prancis percaya bahwa sekadar mengapresiasi hal-hal baik namun mengacuhkan hal-hal negatif yang ada merupakan sesuatu yang naif. Penjelasan yang lainnya akan negativitas ini adalah karena orang-orang Prancis percaya bahwa melihat ketidaksempurnaan yang ada merupakan tanda-tanda dari kompetensi dan kecakapan. Jadi saat berurusan dengan orang Prancis, kita perlu selalu siap akan adanya kritikan.

– Mengepak Barang Belanjaan Sendiri

Fakta Unik Mengenai Kebiasaan dan Budaya Orang Prancis

Jangan kaget bila petugas kasir supermarket di Prancis tidak membantu memasukkan barang belanjaan yang sudah dibeli karena kita memang harus mengepak sendiri barang belanjaan kita. Pastinya keuntungannya adalah bahwa kita dapat mengatur sendiri pengepakan barang-barang kita.

Selain dari pada itu, hal baik lainnya adalah apabila kita sampai di rumah dan mendapati beberapa telur dibeli telah pecah dan mungkin keju yang dibeli berbau deterjen yang baru saja kita beli juga, kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa kecuali diri kita sendiri. Walau ini bisa dianggap juga sebagai pelatihan diri dan mental, ini juga merupakan gambaran dari macam pelayanan pelanggan yang akan kamu dapatkan di supermarket di Eropa.

– Menghabiskan Waktu

Berlawanan dengan budaya di banyak negara lain, orang Prancis lebih suka berlama-lama dalam hal-hal tertentu. Contohnya saja, cobalah memesan secangkir espresso. Kita bakal kerap kali melihat orang Prancis menghabiskan berjam-jam untuk menghabiskan secangkir espresso saja.

Banyak orang yang bahkan melihat espresso sebagai jalan cepat untuk memasukkan kafein ke dalam sistem peredaran darah mereka, namun orang Prancis lebih suka pelan-pelan menyeruputnya dan menikmatinya pelan-pelan karena mereka sangat mengapresiasi kebersamaan dengan orang yang mereka ajak ataupun buku yang mereka baca di dalam kafe.

– Pasar yang Rapi dan Bersih

Belanja daging dan sayuran di pasar Indonesia mungkin terkadang menjadi pengalaman yang agak mengesalkan. Tempat yang begitu kotor, kadang juga ada sampah-sampah berserakan, atau tanah dan lantai yang becek. Akan tetapi pasar di Perancis adalah tempat yang jauh berbeda.

Pasar-pasar di Perancis merupakan tempat yang bersih dan menyenangkan. Tempat berjualanan mereka bersih, dan dagangan  yang sudah dibersihkan dan ditata dengan rapi. Serta juga ada aroma segar dagangan sayur atau daging yang jauh dari aroma-aroma busuk sampah.

– Tidak Takut Menjadi Tua

Kebanyakan dari mereka pada umumnya merasa takut dengan usia yang terus bertambah. Mereka merasa takut apabila menjadi keriput, takut tidak punya tenaga, dan takut tidak bisa menikmati hidup lagi seperti dulu.

Para orang Perancis tak khawatir atau takut menjadi tua. Mereka pun masih tetap menikmati hidup meski sudah mencapai usia 50, 65, atau 80 tahun.

– Berpakaian dan Berdandan Untuk Diri Sendiri

Wanita yang pada umumnya mengenakan model pakaian atau make up tertentu untuk menarik perhatian orang lain. Tidak jarang jika ada orang yang disukai, wanita akan memanfaatkan dua hal ini untuk menarik perhatian pria. Mungkin sudah waktunya untuk kita berpenampilan untuk diri sendiri.

Bila memang lebih suka memakai flat shoes, kenapa harus memaksakan diri pakai high heels? Bila lebih suka tidak memakai make up, kenapa harus repot dandan berjam-jam di depan kaca? Yang penting yaitu dapat merasa nyaman dengan diri sendiri, dan tidak berpenampilan untuk orang lain.

Austin Medina

Back to top